Gadis itu tersengguk di bawah bantal. Rambutnya kusut masai menutupi sebagian wajahnya. Wajahnya basah, matanya sembab. Hatinya resah, gusar, marah dan kesal. Pandangannya dialihkan ke depan. Lalu matanya menangkap sebuah cutter yang tergeletak. Ia terhenti sesaat. Pikirannya berkecamuk.
Lakukanlah, itu solusi dari semua risaumu, bisikkan tirani terngiang di telinganya. Jangan! Masalahmu tidak harus berakhir saat pemotong itu mengakhiri hidupmu, bisikkan lain berkata di sudut lain. Ia bimbang. Namun, dengan gemetar tangannya meraih cutter. Memandanginya pasrah, dan menduga-duga apa yang akan terjadi. Sedetik, dua detik, ia masih ragu. Dengan mengambil nafas, ia menggoreskan lengannya di ujung cutter.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
0 Responses
Langganan:
Posting Komentar (Atom)