skip to main | skip to sidebar

Pages

  • Content
  • Home
  • About This Blog
  • Profile
  • Gallery
  • Play This Game!

Coretan Pena Afifah ✽✽✽

Goresan Kisah

Surat Buat Reena

05.46 | Publish by Unknown



         Bulan sabit menggantung di ufuk barat langit kota kembang saat malam baru saja tiba. Reena terduduk di ambang jendela kamarnya saat beberapa bintang berpijar terang. Angin  berhembus pelan, meniupkan pada daun-daun pohon pakis di halamannya yang asri. Suara kalong yang berterbangan menimbulkan gemerisik pelan di sekitar lingkungan rumahnya.
Reena menghela nafas. Matanya menatap bintang yang berkelip-kelip dengan penuh kerinduan. Sementara tangannya menimang secarik kertas yang berlipat empat. Ia enggan untuk membuka kertas itu meski hatinya ingin sekali membaca tulisan di dalamnya. Tulisan tangan kekasihnya.
        Sebastian Farel.
        Reena bergetar saat mengingat nama Farel, kekasihnya itu. Betapa ia amat mencintai dan selalu merindukannya. Meski Farel tidak sepopuler dan tidak sehebat yang dilihat orang lain, namun bagi Reena, Farel segalanya. Farel adalah muara kebahagiaannya, tempat ia bersandar dan tempat ia melabuhkan kegelisahannya. Reena telah mencurahkan cintanya pada Farel, telah memberikan seluruh hatinya untuk laki-laki itu. Laki-laki yang diimpikan Reena untuk merajut masa depan bersamanya.
        Dan Farel selalu ada untuk Reena.
        Reena membuang nafas berat. Mendesah saat mengingat perpisahannya dengan Farel tadi siang. Farel yang melanjutkan studinya ke Perth. Meninggalkan Indonesia, pekerjaannya, keluarganya, dan juga kekasihnya. Berat memang. Farel yang selalu haus akan ilmu memutuskan untuk pergi sementara. Dan Reena sangat menyukai semangatnya itu.
        Farel meninggalkan surat untuk Reena.
        Reena selalu protes karena Farel amat jarang berbicara lugas terhadapnya. Farel tertawa saja saat Reena memprotesnya. Lalu membelai rambut Reena lembut. Menarik Reena dalam rengkuhannya dan berkata dengan sayang.
       “Honey, kamu akan menyadari betapa hebatnya pengaruh lautan kata-kata itu. Mampu melakukan apapun dan menundukkan apapun.”
        Reena tersenyum penuh haru saat mengingat kata-kata Farel. Ya, Farel mungkin benar. Reena selalu saja terpesona akan rangkaian kata-kata Farel dalam tiap suratnya. Bukan kata-kata manis picisan, namun kata-kata penuh motivasi, semangat, dan isi hatinya sendiri yang apa adanya.
Reena membuka lipatan surat tanpa alamat itu…


Bandung, November 2011
Dear my beloved, Sista Areena.
Maafkan aku, tak mampu ungkapkan apapun saat di depanmu. Karena sejujurnya, menatap sepasang mata hitam milik bidadari, sungguh mampu membuatku membisu tanpa bisa mengungkapkan sepatah katapun. Terima kasih pada sang maha cinta yang telah mempertemukan kita. Seorang pemuda biasa mampu mendapatkan cinta sang bidadari. Kaulah cintaku, sayangku Reena.
        Reena tersenyum tersipu saat membaca paragraf awal surat Farel. Bahkan kalimat pembukapun, mampu membuat Reena merindukan sosok Farel. Reena melanjutkan membaca lagi.
Reena, berawal dari surat ini, aku akan mengajakmu bernostalgia sebentar. Saat dimana Tuhan mempertemukan kita dengan cara-Nya yang berbeda. Reena, saat memilikimu, aku semakin merasa yakin bahwa Tuhan memang memiliki rencana indah buatku. Dia telah kirimkan bidadari yang mampu buatku tak merasa kesepian lagi. Bahkan saat hujan di perpustakaan sekolah, kau ingat sayang? Dimana kau genggam tanganku, meyakinkanku, oh Tuhan, betapa aku mencintaimu Sista Areena.
       Reena merasakan matanya menghangat dan berkabut. Ingin ia bertemu Farel sekarang, memeluknya erat, menumpahkan rasa rindunya. Berbisik berulang-ulang pada Farel betapa ia amat menyayanginya, mencintainya dengan segenap jiwa. Meyakinkan Farel bahwa cintanya hanya untuk Farel seorang.
Reena, aku tahu. Kau masih memikirkan Indira. Tenanglah sayangku, dia hanya masa laluku. Dia bukan apa-apa buatku. Kau tak perlu mengkhawatirkan aku akan dia. Yang kuinginkan hanya dirimu, Sista Areena. Kaulah masa depanku, penyempurna hidupku. Hingga aku mampu bekerja mandiri, dalam mimpi-mimpiku hanyalah bersamamu.
      Reena sedikit kesal saat membaca nama Indira. Mantan kekasih Farel. Reena sama sekali tidak menyukai Indira yang pernah mencoba mendekati Farel kembali. Tapi pada kalimat akhir paragraf surat Farel sedikit meredam kekesalan Reena.
Reena, begitu kuliahku selesai dan aku mendapat jabatan baru saat kembali nanti, tunggulah. Akan kutunaikan janjiku di bawah hujan saat itu. Akan kubuktikan bukti cintaku padamu Reena. Aku akan melamarmu, Reena. Menjadikanmu ibu dari anak-anakku, menjadi bidadariku, menjadi pendamping hidupku selamanya.
      Reena tak mampu lagi menahan air matanya. Air matanya membasahi surat itu, membuat titik-titik air di permukaan kertas itu. Reena semakin tak mampu berpikir jernih saat membaca kalimat akhir surat Farel.
Maukah menikah denganku, Reena?
*****

Label: Tulisanku 0 komentar
0 Responses

« Posting Lebih Baru Posting Lama »
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Labels

  • Beauty & Health (4)
  • Coretanku (7)
  • Culinary (1)
  • Errr! (11)
  • Islamic (8)
  • Song Lyrics (8)
  • Tulisanku (8)

Let's Chat With Me ;)

Our Partners

Labels

  • Beauty & Health
  • Coretanku
  • Culinary
  • Errr!
  • Islamic
  • Song Lyrics
  • Tulisanku

Resources

Love Comments Pictures
More Images @ MyNiceProfile.com

Bookmarks

Flag Counter
Hello! Comments Pictures
More Images @ MyNiceProfile.com

Daily Calendar


Free Blog Content

My Music

Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Translation

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Get This Widget
Glitter Graphics Comments Pictures
More Images @ MyNiceProfile.com
Cute Rocking Baby Monkey
Glitter Graphics Comments Pictures
More Images @ MyNiceProfile.com http://leejehwa-world.blogspot.com/

widgets
Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

  • Beauty & Health
  • Coretanku
  • Culinary
  • Errr!
  • Islamic
  • Song Lyrics
  • Tulisanku

Labels

  • Beauty & Health
  • Coretanku
  • Culinary
  • Errr!
  • Islamic
  • Song Lyrics
  • Tulisanku

Labels

  • Beauty & Health
  • Coretanku
  • Culinary
  • Errr!
  • Islamic
  • Song Lyrics
  • Tulisanku

Popular Posting

  • Selamat Hari Raya Idul Fitri(•ˆ⌣ˆ•)
        Guys, puasa kan tinggal beberapa hari lagi. jadi gue secara pribadi mau minta maaf sama kalian semua. Mungkin kalian heran ya, gue ...
  • Sifat-sifat Cowok Yang Nggak Disukai Cewek
    1.     Kasar Sebagian besar cewek nggak suka sama cowok kasar *termasuk gue!* Cewek nggak suka sama cowok yang suka main tangan. Main...
  • Tips Mengecilkan Pipi Chubby
    Ini nih problem gue! Pipi yang chubby alias tembem. Gara-gara pipi tembem ini, gue jadi kelihatan gemuk. Padahal berat badan gue tergolong...
  • Rahasia Anggi #2
    Semenjak kejadian itu, aku menjadi akrab dengan Anggi. Ternyata orangnya ramah, baik, dan lembut. Kendatipun begitu, Anggi masih tak bis...
  • Cara Menghilangkan Bekas Jerawat
    Jerawat merupakan problem rata-rata remaja, termasuk gue sih. Si jerawat ini meski ngilang tapi masih ninggalin jejak gak sedap di wajah -__...
  • RAMADHAN: Multivitamin yang menakjubkan!!
    Ramadhan yang dirindukan telah menjelang. Setiap kita mempunyai beragam cara untuk menyambutnya. Musim kebaikan tahunan ini memang tak l...

Followers

Mengenai Saya

Unknown
Lihat profil lengkapku

Find and Add Me On Facebook

Affie MCduff

Buat Lencana Anda

Blog Archive

  • ▼  2013 (46)
    • ►  September (1)
    • ▼  Agustus (4)
      • Surat Buat Reena
      • Take A Rest
      • Selamat Hari Raya Idul Fitri(•ˆ⌣ˆ•)
      • Dengar: Aku Kangen!
    • ►  Juli (15)
    • ►  Juni (26)

Labels

  • Beauty & Health
  • Coretanku
  • Culinary
  • Errr!
  • Islamic
  • Song Lyrics
  • Tulisanku
Copyright (c) 2010 Coretan Pena Afifah ✽✽✽. Design by Template Lite
Download Blogger Templates And Directory Submission.